x

.

Pages

Friday 28 June 2013

Setahun Bersama XI IPA 1


Ada yang tau perbedaannya naik kelas sama naik gunung ? gak ada bedanya... sama - sama susah, apalagi naik gunung kembar, lebih susah ( jangan mikir negatif lho ya ). yang gampang itu naik delman istimewa ku duduk dimuka duduk disamping pak kusir yang sedang bekerja mengendarai........ STOPPPP!!!! lha kok malah nyanyi ?... kuda supaya baik jalannya hei,, tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk... Lha malah lanjut nyanyi...

OK sudah cukup nyanyinya... terima kasih karena anda semua masih hidup setelah mendengar nyanyian saya... Pada kesempatan ini saya cuma mau berbagi beberapa cerita tentang kehidupan di XI IPA 1 yang pernah saya dan teman - teman XI IPA 1 alami.

Tapi pertama - tama kami mau berterimakasih yang sebesar - besarnya untuk wali kelas kami, ibu Rina yang cantik jelita, baik hati, murah senyum, dan tidak sombong karena sudah mau menjadi wali kelas kami selama setahun. meskipun kami terkadang nakal, dan sering membuat ibu marah, ibu tetap sabar dan tetap mau membimbing kami( walau mungkin karena terpaksa ). Terimakasih ibu.

1 tahun bukanlah waktu yang singkat, banyak kejadian yang telah kami alami. Ada yang aneh, yang gila, menyedihkan, menyenangkan , lucu, membanggakan, memalukan, menjengkelkan, dan masih banyak lagi. berikut beberapa cuplikan kejadiannya :

*Hari - hari pertama di kelas 2*

Wah, ini adalah hari - hari yang cukup berat karena harus beradaptasi dengan suasana kelas yang baru( sejuk karena ada kipas angin ), teman - teman - teman baru( banyak yang cantik ), wali kelas baru( sepertinya galak ), dan porsi pelajaran yang juga baru tentunya( bikin stres ), pokoknya semua serba baru tapi ada juga teman - teman lama yang sekelas di kelas 1 dulu dan sekarang sekelas lagi di kelas 2. tapi suasana kelas yang sejuk tidak bertahan lama. Kipas angin yang terpasang di kiri dan kanan kelas ini adalah milik kakak - kakak kelas yang dulunya juga XI IPA 1, jadi mereka mengambil kembali kipas angin itu. TIDAAAAAKKKKKKKK...

*Teman sebangku*

Ini dia teman sebangku saya selama setahun ini, Paulina namanya. ada yang mau ?, dia masih jomblo lho... Ada enaknya dan ada juga gak enaknya punya teman sebangku seperti Paulina, meskipun lebih banyak gak enaknya sih. Mulai dari yang gak enak dulu : Cerewet, ia Paulina itu cerewet... sangat cerewet bahkan di jam pelajaran pun dia masih sempat - sempatnya curhat. Curhat tentang apapun, kehidupannya di rumah, masalah percintaannya ( dia lagi suka sama seseorang di kelas kami yang huruf depannya " B " ) , dan gosip terbaru di kelas. Ada lagi nih gak enaknya, dia itu sota(sok tau), dan yang paling gak enak dia itu suka memukul, Hampir tiap hari saya dipukul. Kebiasaan ini yang paling saya benci dari dia. Bukan cuma saya, Aldwin dan Anju juga paling tidak senang dengan kebiasaannya ini( Mereka juga sering dipukul ). Sekarang yang enaknya nih : Paulina selalu punya pena lebih untuk dipinjamkan kepada saya bahkan terkadang sebelum saya meminjam pena dari dia, dia sudah menyiapkan pena dan diletakan di meja saya. Hal ini bisa terjadi karena saya sering meminjam pena di Paulina( hampir setiap hari). Ada lagi enaknya, kalo saya lagi cape mencatat atau catatan di papan terlalu banyak, saya tinggal membuat muka memelas( muka kasihan ) pasti dia mau catatkan... baik kan?. Paulina juga sering membawa roti ke sekolah dan di bagi - bagikan... bukan hanya roti, terkadang paulina membawa keripik atau embal(makanan yang terbuat dari sagu ). Dan yang paling terpenting, saya bisa mengetahui perkembangan terkini di kelas kami karena Paulina selalu tau tentang gosip - gosip terbaru. ya bisa dibilang ratu gosiplah.

*Peraturan dari bu Rina*

Peraturan dari sekolah telah tercetak dengan jelas dalam buku guide lines, tapi kami mempunyai beberapa peraturan tambahan yang di buat oleh Wali kelas kami( mungkin karena kurang kerjaan ) 1. Pindah tempat duduk 1x = Piket kelas 1 minggu 2. Pindah tempat duduk 2x = Piket kelas 2 minggu 3. Tidak piket = Piket 1 minggu 4. Tidak piket WC = Piket WC sendirian di hari berikutnya 5. Tidak boleh main gaplek lagi 6. Tidak boleh bermain catur lagi karena ada yang pernah kedapatan sedang bermain catur ( di ruang UAS ) disaat bu Rina sedang mengurus ruangan untuk UAS. Traenak apalagi... Ibu tra pengertian sekali.

*pengurus kelas*

semua kelas punya pengurus kelas pastinya, begitu juga dengan kelas kami. Semuanya dipilih berdasarkan voting, tidak ada golput, dan yang pasti tidak ada serangan fajar, semua voting diadakan dengan tulus, ikhlas, jujur, murni, dan dengan hati yang bersih, yaitu dengan cara memilih orang lain sebagai pengurus kelas. ini hasilnya :

-Ketua kelas : Liyans ( Kumis ) -Wakil : Jerry ( Tuyul ) -Sekretaris : Catty ( Lebay ) -Bendahara : Pue ( Susu ) -Juru tulis : Olin ( Lebay ) dan Harny ( bukan Horny ya tapi Harny... ingat, Harny ! ! ! ) -Seksi kespidolan : Rian ( bibir ) -Seksi sibuk : Paulina dan Petrus ( ciye yang huruf depannya sama - sama "P" ) Nah, itu tadi pengurus kelas di semester I, semuanya berjalan lancar dan aman, hingga pada suatu siang terjadilah suatu peristiwa yang mengubah nasib dunia per ipaan sebelas ipa satu.

( E : Saya, A : Aldwin, An : Anju, C : Chez, M : Mario, I : Ikiz )

E : Woi main woi, sapa yang pegang 6 dobel e ? *plaaakkkk*

A : Oh, saya main kah ?,, *plakkkkk* saya tra tau mungkin anju...

C : Ehehehehehehehehehehehe

An : *mengeluarkan sebuah kartu dari saku baju* huahahahahaha akhirnya sa pu 6 dobel keluar juga,, *plaaakkk*"

I : Tanta ni...

A : Sori bro sa su tidak ada kartu lagi

M : *Plaaakkkk*

Tiba tiba ada sesosok perempuan yang berdiri di depan pintu,, dan ooo tidakkkk!!!! itu bu Rina... Saya, Anju, Chez, Ikiz dan Aldwin yang melihat bu Rina, langsung menyembunyikan kartu yang ada di tangan dan duduk manis seolah tidak terjadi apa - apa, tapi ternyata Mario masih ada di tempat kami bermain gaplek, dan duduk di atas meja pula... Rupanya dia tidak mengetahui kedatangan bu Rina yang wajahnya sudah memerah. Akhirnya kami mendapat hukuman dan bu Rina mengumumkan bahwa hari ini juga akan diadakan pemilihan ketua kelas baru karena alasan ketua kelas yang lama tidak bertanggung jawab ( Membiarkan kami ber 6 main gaplek ) . Akhirnya kami voting lagi dan hasil voting ( secara terpaksa ) pun selesai... Ketua kelas yang baru adalah saya dan mendapat penambahan bendahara baru yaitu elis, yang lainnya sih tetap. tapi tunggu dulu... tadi kan ibu mengganti ketua kelas karena dianggap tidak bertanggung jawab, lha kenapa yang dipilih malah yang lebih tidak bertanggung jawab ( Main gaplek di dalam kelas) ??? kenapa ??? sudah begitu pake ancam pula, kalo saya tidak bertanggung jawab nilai matematika dipotong... WTF??? asudahlah, wajar kan ibu masih muda jadi masih labil... mungkin.

*Waktu istirahat*

kringkringkringkringkringkring.... ketika bel istirahat berbunyi, semuanya menjadi semangat, ngantuk jadi hilang, stres juga hilang, dan terkadang uang hilang( ini yang ambil pasti antara Jerry atau Fecky ). Ada yang makan, ada yang cerita anime, ada yang cerita DoTA, ada yang menggosip di dalam atau di luar kelas, ada yang tidur, ada yang lagi bergalau ria( ini Ipcong dan Elis ), ada yang menjadi kurir( itu tuh yang disuruh - suruh ), ada juga yang setiap jam istirahat meminta uang teman - teman untuk membeli gorengan ( nah ini Aldwin yang minta - minta, saya cuma bantu makan ), dan bahkan ada yang masih sempat belajar( ini pasti Pue ). Ada juga jam istirahat kami yang digunakan untuk proses belajar mengajar, ada yang digunakan untuk ulangan, ada yang karena memang tidak mendengar bel, dan ada juga yang sudah mendengar, eh masih lanjut( ini yang paling bikin jengkel ). yahhh begitulah setiap jam istirahat( 15 menit ) di XI IPA 1, pasti punya cerita yang berbeda - beda.

*Bio oh Bio*

Biologi adalah salah satu pelajaran yang mematikan di jurusan ipa... ini serius, setiap ulangan tidak ada yang mendapat nilai baik, kenapa bisa ya ? padahal kami sudah menyalin jawaban sama persis dengan di buku ( menyontek ) tapi tetap saja nilai kami selalu rendah. Sekeras apapun kami berusaha hasilnya selalu sama. Setiap akan diadakan ulangan biologi, kebanyakan dari kami memilih tidak belajar dan pasrah pada keadaan meskipun ada juga sih yang belajar. Beberapa lebih memilih mengarang bebas disaat ulangan, dan ada yang tidak mengisi sama sekali. Tetapi ada juga yang berlangganan "Catholic Life" demi mendapat nilai yang bagus. Memang benar untuk mendapatkan sesuatu kita butuh pengorbanan

*Kecelakaan beruntun*

Ada berbagai macam cara personil sebelas ipa satu datang ke sekolah, ada yang datang dengan kendaraan pribadi, kendaraan umum, dan kendaraan alami ( kaki ). Pada hari itu bermula dari saya, saya mengalami kecelakaan motor, kemudian selang beberapa hari Jerry dan Mario pun mengalami kecelakaan motor juga, eh tidak lama berselang Harny pun ngikut juga, kemudian Lana. Kompak kan ?

*Tidak bisa berenang*

Duhhh, berenang lagi, berenang lagi... saya sudah berulang - ulang kali mencoba untuk berenang, tapi tetap saja masih tidak bisa berenang. Padahalkan semakin besar volume suatu benda, akan semakin mudah untuk berenang tapi bukan berarti saya mau bilang kalo saya ini gendut lho. Saya cuma sedikit mengembang. Aldwin, Ikiz, Jerry, Fecky, kita senasip bro... Mereka berempat adalah teman seperjuangan saya (Sama - sama tidak bisa berenang), tapi si Fecky sekarang bisa berenang gaya dada... kurang ajar sekali dia... Terpaksa saya, Aldwin, Ikiz, dan Jerry berenang dengan gaya bebas... iya bebas, bebas mau gimana aja yang penting sampai ke seberang. Nasib... nasib...

*Makalah*

Saya, Aldwin, Anju, Anto, dan Ikiz tergabung dalam kelompok 5 dalam membuat makalah bahasa indonesia tentang pengaruh musik hip - hop bagi pelajar, berhubung yang paling tau musik hip - hop di kelompok kami cuma Anju, yaudah kami semua berserah pasrah kepada Anju dengan ide - ide manusianya yang masih ada ( maklum dia kan baaasudahlah ). karena terlalu santai akhirnya makalah kami pun selesai dengan total halaman 6 lembar. setdah itu makalah atau apa??? yaudah satu hari sebelum presentasi, saya dan Ikiz mengerjakan ulang makalah itu. Ukuran font kami perbesar dan kata - kata di buat bertele - tele agar makalah kami lebih keliatan berisi dan lebih manusiawi. tidak sia - sia, hasilnya meningkat : 10 lembar (sudah termasuk cover).Waktu presentasi pun tiba, kami berempat pun maju tanpa Anto yang sudah pindah sekolah. banyak sekali kritik yang kelompok kami dapat dan banyak yang tidak puas dengan makalah yang kami buat, tapi tak apalah yang penting kami semua sudah berusaha.

*Evan dan Chez menggila*

Pada suatu pagi munculah si ranger mesum ( Evanderzen ) dengan betis - betisnya yang berotot karena sudah terlatih jalan kaki setiap harinya, muncul dengan sebuah senyum yang mencurigakan. Evan masuk kedalam kelas tapi anehnya selang beberapa detik, Lana pun keluar dengan berlari dan berteriak... saya sempat kaget dan bertanya - tanya( dalam hati ) ada apa ? lha tidak lama dibelakangnya ada Evan yang berlari mengejar Lana...

( Ev : Evan, La : Lana, E : saya )

Ev :Aaaaaa ko mo kemana ? ko tra bisa lari *tampang napsu*

La :AAAAAAAAAAAAA ji aaaa *tampang jijik*

E :ciiiisss evan ee ko gila ka ?

La : *kabur*

Ev : hehehehehe iyo sa lagi gila

eh ternyata penyakitnya evan kambuh, penyakit mesumnya memang suka bikin repot. Penyakit ini hanya akan muncul jika tingkat kemesumannya sedang meningkat, untungnya cara untuk mengembalikannya pada keadaan normal cukup mudah. cukup dengan melihat laki - laki normal ( yeee berarti saya normal ). Bukan hanya Evan saja yang punya penyakit ini, chez juga pernah, florensia dan Lela yang jadi korbannya tapi untunglah sekarang chez sudah punya pacar jadi ya mungkin sekarang Chez sudah jinak. Chez, mudah - mudahan Sari tidak tau hal ini.

*Ibu Femmy keluar kelas*

Suatu hari disaat pelajaran kimia sedang berlangsung, ibu Femmy sedang menjelaskan di depan kelas ( menghadap ke papan ). Aldwin membuat suatu sesuatu yang lucu sehingga saya tertawa dan sialnya disaat bersamaan, ibu Femmy sedang melihat ke arah saya. Ibu pun bertanya kenapa sampai bisa tertawa. Saya jawab dengan jujur " abis lucu ibu ". Ibu pun marah - marah kepada saya dan Aldwin kemudian Ibu keluar kelas. Beliau merasa tersinggung karena dianggap lucu tapi sebenarnya bukan beliau yang lucu tapi Aldwin( Ibu salah paham ). Saya dan Aldwin berusaha meminta maaf dan menjelaskan tetapi tetap saja ibu menolak. Kami meminta maaf di bu Femmy sebanyak dua kali tapi tetap tidak menemui hasil. Untungnya Ibu Femmy bukanlah guru yang pendendam, jadi beberapa hari setelah kejadian itu beliau sudah bersikap seperti biasa.

*Pak Yunus marah - marah*

Suatu hari, Pada saat jam PKN pak Yunus sedang membicarakan tentang Gubernur DKI saat ini, Jokowi. dan secara refleks saya berbicara dengan suara yang sedikit keras " APa ? Joko ? " dan semua pun tertawa. Pak guru pun marah kepada saya... Sial. setelah terlibat masalah dengan bu Femmy, sekarang dengan pak Yunus lagi. Dan semua terjadi karena nama " Joko ". Sialnya lagi pak Yunus marah sambil mengatakan " pendamping pastor tapi kelakuan kayak begini, percuma setiap hari minggu di gereja jadi pendamping pastor ". Sebelum kejadian ini terjadi saya sudah keluar dari misdinar tapi karena kejadian ini banyak teman - teman yang mengatakan saya keluar dari misdinar karena pak Yunus. Bukan hanya saya yang pernah dimarahi oleh Pak Yunus, Chez juga pernah. Bahkan hingga disuruh maju ke depan kelas dan dipukul menggunakan rotan saking marahnya... Tapi Chez cuma tersenyum saat disuruh kembali ke tempat duduk. Seusai pelajaran PKN( Jam istirahat ), Chez mengatakan bahwa tadi itu tidak sakit. Chez... Chez... kapala batu skali...

*Gangnam style*

Waktu lagi jaman - jamannya tarian gangnam style, kami murid - murid XI IPA 1 pernah melihat hal yang mengejutkan, tidak disangka - sangka, dan yang pasti spektakuler. Pak Widi, guru fisika kami yang dikenal dengan kewibawaannya ini pernah melakukan tarian gangnam style di depan kelas kami. Hal itu membuat kami berdecak kagum dan tertawa terbahak - bahak. Setelah kami selidiki, ternyata pak Widy tidak melakukan tarian gangnam style itu di kelas lainnya, hanya dikelas kami... Kelas kami keren kan ? ternyata Selain mahir dalam urusan fisika, pak Widy juga berbakat dalam menari. Benar - benar guru multi talenta. Ditunggu " Harlem shake " -nya ya pak.

*Class meeting*

Aduhhhh aduh yang namanya class meeting itu semuanya pada sibuk dengan urusannya masing - masing, mulai dari sebagian besar anak laki - laki yang bolos karena mau main game DoTA , ada yang kerjaannya online terus, ada yang nyanyi - nyanyi gak jelas, ada yang dengerin musik, ada yang sibuk ngurusin class meeting ( maklum mereka OSIS ), ada yang menggosip, ada yang tidur - tiduran di atas meja, ada yang galau, ada juga yang masih jomblo, ehsalahkaaa... Catatan : Walaupun kami punya kesibukan masing - masing, hati kami semua tetap bersama kok.

*Ulang tahun = Disiram*

Di kelas kami ada kebiasaan yang selalu kami lakukan disaat ada salah satu dari teman kami berulang tahun. yaaa... disiram. ada yang disiram menggunakan air saja, ada yang menggunakan air yang telah dicampur dengan sabun pencuci tangan, ada yang menggunakan telur, ada pula yang menggunakan tepung, bahkan ada yang disiram menggunakan air dengan campuran pasir yang sudah diberi warna. Terkadang kelas kami dimarahi oleh guru( biasanya sih suster Merry ) karena kami telah mengotori halaman depan atau samping kelas. Tapi sesudah itu pasti kami bersihkan...

*Cieee Mario, cieee*

Ini adalah kejadian langka, baru pertama kalinya ada murid di kelas kami yang dikasih kejutan saat ulang tahunnya. mmmm sebenarnya sih sudah gak surprise lagi, saya sudah tau karena saat itu saya dan Aldwin membaca kertas dialog Elis dan Paulina tentang rencana pemberian kue unntuk Mario. Ya Elis, cewek yang ngakunya galau setiap hari ini mau ngasih kejutan buat si Mario. Di kelas, Mario sering dipanggil Ipconsg, eh iya cuma sekedar info lho ya, si Ipcong beberapa hari sebelum Ultahnya pernah lho nembak cewek, tapi ditolak eh terus Ipconya jadi galau. Kebetulan jam terakhir itu pelajaran matematika dan Yang ngajar wali kelas kami jadinya Elis bisa bersekongkol dengan bu Rina untuk membuat kejutan, eh sebenarnya bukan kejutan, Ipcong sebenarnya sih sudah tau rencana Elis. Saat bel pulang tiba - tiba Elis keluar kelas untuk mempersiapkan kue ulang tahun yang akan diberikan untuk Ipcong, dan Elis pun masuk membawa kue ulang tahun dan semua menyanyikan lagu "selamat ulang tahun" tapi bukannya senang eh si Ipcong malah cemberut sambil bilang " ah sa tra mau ah sa tra mau sa tra suka sekali ". lha si Ipcong sebenarnya kenapa ? tapi karena dipaksa bu Rina, akhirnya Ipcong mau juga ( cie malu - malu kucing ni ye ). saat itu kami semua terus bernyanyi dan tertawa tapi karena telah terbawa suasana, saya memukul - mukul pintu untuk lebih meramaikan lagi... eh ternyata bu Rina berbalik dan bilang " kenapa edo ? ko iri karena waktu ko ultah tidak ada yang kasih ko kue ? ". saya cuma bisa membalas dengan sebuah senyuman, dan berkata dalam hati " Ibu guru Tai "

*Puspa, Cathy, Ketzya, ikut lomba baca puisi*

Hari sabtu, tepatnya hari peringatan kembalinya Papua ke NKRI, diadakan lomba baca puisi tingkat SMA se-kota Sorong. Perwakilan dari sekolah kami (SMAGUST) adalah Puspa, Cathy, dan Ketzya, dengan guru pendamping Ibu Wit ( Wit itu singkatan dari Witanti, bukan Waktu Indonesia timur) dan mam Tuty. Rejeki nomplok, ternyata saya, Liyans, dan Jerry diminta mengantarkan Puspa, Cathy, dan Ketzya menuju tempat lomba (Saya lupa nama kampusnya), dan lebih beruntungnya lagi, kami bertiga diijinkan untuk tidak mengikuti pelajaran di sekolah dan kami bisa menonton lomba baca puisi ini. Sebelum acara dimulai Liyans dan Jerry pergi untuk menjemput Anaknya mam tuty di SD sedangkan saya tetap tinggal dan duduk manis disini. eh sampai lombanya selesai mereka belum kembali juga... Kasihan kasihan kasihan. bwuahahahahahahahahahahahaha... saya cuma bisa tertawa dalam hati mendengar peserta lomba baca puisi tampil... lebay, lebay, lebay, semuanya lebay, tapi yang paling penting si Puspa mendapat juara 1 lomba baca puisi tingkat SMA se-kota Sorong. Bakit satu ini da tra kosong !

*Pembotakan masal*

Kami murid laki - laki pernah mengalami yang namanya pembotakan masal. Kami hanya bisa menunggu dengan pasrah hingga giliran hingga saat rambut kami digunting, katanya sih supaya rapi. kami tidak bisa kabur karena pada saat itu, disitu ada wali kelas kami yang sudah tau persis jumlah murid dan dimana letak tempat duduk kami masing - masing. Keesokan harinya entah kenapa suasana kelas menjadi lebih terang dan lebih panas dari biasanya, ternyata sinar matahari yang masuk dari jendela berhasil dipantulkan oleh kepala - kepala kami yang hampir botak sehingga sinar itu memenuhi ruangan kelas dan akan terus terpantul hingga tidak bisa keluar dari ruang kelas kami yang nantinya membuat suasana kelas lebih terang dan lebih panas dari biasanya. Sekarang saya tau, orang botak juga dapat mengakibatkan global warming

*Sidi Baru*

29 Maret... saya, Aldwin, dan Anju sudah mengatur strategi, dan siasat supaya bisa pergi ke rumah teman - teman kami yang "sidi baru". tepat jam 12, kami meluncur ke rumah pertama ( Ichat : pacarnya Pue ), kami makan secukupnya dan tiba - tiba eh ada Aldo, itu tuh murid XI IPS 1... yasudah kita melanjutkan perjalanan berempat, setelah itu kita ke rumah Yuli (XI IPS 1) dan saudaranya, sampai tahap ini kami sudah mulai merasakan sedikit kekenyangan( Padahal kami bertiga sudah rela tidak makan dari rumah ), terpaksa di rumah selanjutnya, di rumah Mei kami tidak makan, cuma minum es buah. Selanjutnya rumah Alvin (XI IPA 2), alamak setelah makan disana kami berempat sudah kekenyangan, nah setelah dari Alvin, Aldo pergi ke rumah temannya, dan saya, Aldwin, Anju menuju ke rumah remon ( XI BAHASA ), berhubung rumahnya di pulau doom kami harus menyeberang dengan perahu. perjalanan menuju pulau doom yang tidak sampai 5 menit ini rasanya seperti 5 abad, saya mau muntah sepertinya saya mabuk laut... Setelah sampai di pulau doom, kami bertiga tidak tau dimana leta rumah Remon, untung saja ada temannya Remon yang berbaik hati mau mengantarkan kami ke rumah Remon. kami pun beristirahat di rumah Remon sambil makan ( Keadaan perut : Kenyang parah ) Setelah itu kami menuju rumah Budi, Juan ( XI IPA 2 ), Olvi( XI IPA 2 ) dan saudaranya. Hari pun sudah semakin larut, akhirnya kami bertiga menuju ke rumah Liyans ( Keadaan perut : sedikit lagi meledak ), dan terpaksa kami bertiga tidak makan di rumah Evanderzen.

*Kami pernah jadi guru*

Di pelajaran sejarah, kami pernah diminta jadi guru dengan materi pergantian kekuasaan dari demokrasi terpimpin ke orde baru. Setiap orang punya cara yang berbeda dalam menyampaikan materinya, ada yang serius, ada yang lucu, ada yang suaranya pelan, bahkan ada juga yang baru sebentar udah di NEXT. NEXT cara ibu guru untuk menyuruh murid selanjutnya maju kedepan kelas dan menjadi guru. tapi ada satu kata penutup yang menurut saya paling keren, dan sangat berkesan di hati, tidak akan pernah saya lupakan. Yaitu kata penutup dari Budi... tapi saya sudah tidak ingat lagi waktu itu dia bilang apa.

*akibat ribut disaat apel*

Aldwin, Anju, dan Evan pernah dimaki dan di bentak habis - habisan karena ulah mereka bertiga yang membuat keributan disaat apel pagi, saya yang mendengarnya saja merasa miris, pasti mereka bertiga sakit hati ( sakit se sakit - sakitnya ). Aldwin cuma tersenyum tapi dalam hati terluka, Anju cuma bisa menunduk ( maklum dia kan Bi ), dan Evan dengan raut wajah yang beda dengan biasanya, dia terlihat murung saat itu. Yang sabar ya Aldwin, Anju, Evan... semua orang pasti pernah membuat kesalahan.

*Ada yang kentut*

Saat terjadinya peristiwa bersejarah ini saya sedang membantu persiapan pentas seni di sekolah kami jadi saya tidak tau persis kejadiannya, tapi tenang saya punya sumber terpercaya yang sudah menceritakan semuanya. Begini ceritanya, waktu itu sedang jam akuntansi dan Ibu guru mengasih catatan. Sang juru tulis XI IPA 1, Olin menuliskan catatan itu di papan tulis dan ibu guru menuju ke bagian belakang kelas. Olin terus mencatat hingga tiba - tiba tercium bau kentut( dari belakang kelas )... hihihi katanya sih tidak ada suaranya tapi tiba - tiba saja sudah bau... wah horor nih. Tidak ada satupun yang mau mengaku hingga pada saat itu ibu bilang " kalo tidak ada yang mau mengaku, ibu tidak akan masuk di kamu kelas ", akhirnya saling tuduh pun terjadi hingga masalah ini pun selesai karena sudah ada yang mengaku. Catatan : Berani mengakui kesalahan itu tindakan kecil yang bernilai besar. 2 jempol deh pokoknya.

*Dijemur dan berlutut*

Hari selasa, ya hari selasa di Jam seni budaya, tapi pak guru sedang berada di kelas ipa dua jadi suasana kelas seperti biasanya pu baribut apa lagi dan di saat itu juga kami sedang mendengar penjelasan Liyans tentang rencananya dalam pelajaran sejarah sampai - sampai kami tidak sadar bahwa sedang diadakan doa siang. Di sekolah kami pagi sebelum masuk kelas, dan jam 12 selalu ada doa bersama(Sudah menjadi tradisi). Tiba - tiba datanglah Ibu guru( Ibu Handayani ) ke kelas kami, suasana kelas pun yang tadinya seperti pasar ikan berubah menjadi pasar ayam (lho ?) ya setidaknya pasar ayam tidak seribut pasar ikan. oke lanjuttt, ibu pun memberi tau kami kalo kelas kami sudah mengganggu ketenangan dengan ribut disaat doa siang, tapi saat itu ibu lagi berbaik hati akhirnya kelas kami tidak di hukum dan ibu pun pergi dari kelas kami. Tiba - tiba saja eh si budi obat dwi janto bilang gini : " aaahhhhh " dengan muka busuknya yang khas. "Bwuahahahahahahahaha" sontak terdengar suara ketawa perempuan. Ibu pun kembali ke kelas kami dan bertanya siapa yang ketawa tapi tidak ada yang mengaku, ibu keluar kelas dengan rasa malu dan emosi yang memuncak karena sudah di tertawai. Padahal ibu, itu budi obat itu yang bikin perempuan - perempuan dong ketawa. Tidak lama berselang isabela dari sebelas ipa dua membawa kabar buruk "Ipa 1, Ibu rina suruh semua menghadap ibu". Akhirnya kami semua dihukum berlutut di bawah teriknya matahari siang yang menyengat. Tidak ada yang mau mengaku hingga ibu Rina menunjuk saya untuk memberitahukan siapa yang tertawa tadi, Ahhhhhh noge skali kenapa harus saya, terpaksa saya pun jujur " Lela ibu " ( Sorry ya mba ) dan akhirnya Maissy juga pun ikut mengaku. Entah karena apa eh si Iren tiba - tiba pingsan(yooo ibu Rina gugup). Secara spontan jiwa kelelakian saya muncul ( eeaaa ), saya menuju Iren dan bersama dengan Liyans dan beberapa murid perempuan mengangkat Iren menuju UKS. Kesempatan emas bagi saya dan Liyans ( Tong dua istirahat sdikit dulu di UKS). Oke hukuman berlanjut, Iren sudah sadar. Terpaksa saya dan Liyans kembali menuju tempat hukuman. saya tidak akan lupa, saat itu, ya saat itu di depan mading sekolah dan disaksikan oleh beberapa guru yang lalu lalang disitu (pak Andik, pak Yunus, pak Abraham, pak Yohanes, Frau Selly, dan ibu Femmy). Setelah mendapat siapa yang tertawa, dan melewati beberapa pertanyaan dari ibu Rina untuk kami semua, akhirnya masalah ini pun selesai, kami sekelas meminta maaf di Ibu Handayani dan beliau memaafkan kami walaupun lagi - lagi saya mendapat kesialan (Piket selama seminggu karena pindah tempat duduk), tapi Ibu Rina, apakah dikau tau... saya tidak pernah piket sendirian, selalu ada teman - teman yang membantu saya piket. Makasih buat teman - teman yang sudah membantu saya piket, kita memang harus gitu, harus kompak!

*Pasti ada pertengkaran*

Ada banyak sekali pertengkaran yang pernah terjadi, baik pertengkaran besar maupun kecil. Untuk pertengkaran besar misalnya Lela dan Maissy vs Harny. Pertengkaran ini mengakibatkan Ibu Rina harus turun tangan karena menyangkut nama baik. Ada juga Mario ( Ipcong ) vs Aldwin ( Homo ). Pertengkaran ini membuat leher mario berdarah akibat cakaran Aldwin. Pertengkaran kecil misalnya Saya dan Anju yang setiap jam biologi selalu bertengkar dengan tema " Jawa vs Batak ", ada juga Paulina dan Anju yang bertengkar siapa yang lebih ribut diantara mereka berdua. Yahhh begitulah, setiap ada hubungan pasti ada pula rintangan, Kita kan teman pasti ada yang namanya pertengkaran. Ingat tak ada babi yang tak retak, eh bukan maksudnya tak ada gading yang tak retak... sorry Anju, sorry...

*Rian dan Endang*

Tinggal kelas bukanlah akhir dari segalanya, ini adalah awal yang baru menuju perubahan. Rian, sering juga dipanggil bibir... Endang, dikenal dengan suara emasnya yang telah membawanya sampai ke Amerika, kalian berdua adalah teman yang baik. Untuk Rian dan Endang semoga sukses di sekolah yang baru... Tetap semangat yah... kalian pernah menjadi bagian dari sebelas ipa satu... dan selamanya akan tetap seperti itu...

Yah itu tadi beberapa kejadian yang masih saya ingat, berhubung memori saya kecil jadi yang saya dapat ingat cuma sedikit, hehehe... 1 tahun bersama XI IPA 1 SMAGUST akan menjadi pengalaman tersendiri, yang pastinya akan ada ruang tersendiri juga di hati... Terima kasih juga buat guru - guru yang sudah membimbing kami selama kelas 2, terima kasih banyak... Oiya saya juga mau minta maaf atas kelakuan saya apabila ada yang mungkin tidak berkenan di hati teman - teman... Maaf ya... Saya minta maaf juga apabila di tulisan ini ada yang menyinggung perasaan teman - teman. Semoga kita semua sukses nantinya di kelas 3. oke teman - teman semua, perjalanan kita masih panjang... selamat berjuang, sampai ketemu di kelas 3...

SELAMAT TINGGAL KELAS 2... KELAS 3, KAMI DATANG !!!
8 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

8 komentar:

Anonymous said...

Whew yg lalu biarkan brlalu..,
Main gaplek tdk akan sy ulangi..,
So, main Joker aj tho !
by : Ikiz

Axedo said...

@Ikiz : hahaha... boleh juga tu bro...

Anonymous said...

behh,, mas sajaaa....
tra koss yoo... ;)
by: olin

Axedo said...

hahaha... makasih olin :D

Chez said...

special moment at sepatu.. gonna miss that moment.. :D

Axedo said...

hahaha ya Chez, me too :D

evan said...

jika aku di beri waktu untuk mengulang kembali dari awal, aku akan memilih untuk mengulang waktu kita bersama

(kata2 yang lebay)

Axedo said...

hahaha... lebay itu juga terkadang perlu bro...

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungan anda.
Tinggalkanlah komentar anda disini karena komentar anda sangat berguna bagi Blog ini.