x

.

Pages

Friday 24 January 2014

Berenang dan Harga Diri


Hai... rasanya sudah lama yah sejak postingan terakhir. Untuk yang baca, apa kabar? Oh baik? baguslah (meskipun tidak ada yang mau baca blog ini, salam itu perlu).

Lanjut ah, aaaaaaaaaaaaaaaaa... tadi itu benar-benar memalukan, harga diri sebagai kakak kelas hilang sudah ditelan tawa adik-adik kelas kurang ajar.

Kamis, 23 Januari, puku 4 lewat-lewat sedikit, saya mendapat sms dari Elis : “ kt berenang we..ibu su dtg “

Dengan segera, saya menyiapkan perlengkapan yang diperlukan dan langsung menuju sahid untuk mengambil nilai renang. Sesampainya disana, saya bisa melihat Elis dan Olin dengan jelas karena mereka berdiri di pintu masuk kolam. Ketika saya melihat ke kiri, alamak, banyak sekali adik-adik kelas. Ternyata mereka adalah anak-anak kelas 2 IPS 1,2,dan 3.

Entah kenapa tiba-tiba saja saya merasa sangat gugup dan takut. Kolam didominasi oleh adik-adik kelas, sedangkan yang kelas 3 Cuma saya Elis, dan Olin (yang mau ambil nilai cuma saya dan Elis). Untung saja ibu ngambil nilai anak-anak kelas 2 duluan. Kaki dan tangan saya lama-kelamaan menjadi dingin (mungkin faktor gugup). Lalu terpikirkan betapa menyesalnya saya yang ketiduran ketika kelas kami ngambil nilai renang saat tahun lalu. Kenapa saat itu saya bisa ketiduran ????? aaaaaaaaaaaaaaa... sial! Jadinya sekarang saya harus ngambil nilai renang bersama adik-adik kelas, ditambah lagi jumlah mereka yang sangat banyak.

Bunyi percikan air kolam dan angin yang saling beradu pada sore itu tidak mengubah rasa gugup dan takut saya sedikit pun. Untungnya masih ada adik-kelas cantik yang lagi berenang. Sebenarnya sih dia berenang-renang tidak jelas. Dia menyelam, kemudian memunculkan kepala sambil tangannya membetulkan posisi rambutnya dan mukanya dibuat sesexy mungkin (kayak di film-film kah ini). Saya perhatikan, kira-kira sudah 4x dia melakukan itu. Melihat adik kelas itu, rasa gugup saya sedikit berkurang. Lagi asyik-asyiknya mencuri pandang ke adik kelas, eh ada seorang bapak-bapak dengan tubuh kekar dan tinggi (sepertinya tentara) lewat dan mengganggu pemandangan. Ternyata orang yang seperti tentara itu tidak sendiri. Ia datang bersama istri, dan kedua anaknya. Anak yang pertama (berjalan tepat di belakangnya) adalah laki-laki, masih kecil, sepertinya masih SD. Yang kedua, bersama istri dari si bapak ini adalah anaknya yang satu lagi ; Perempuan dengan senyum yang sangat manis. Rasa gugup pun lag-lagi berkurang sedikit.

(Untuk seorang adik kelas dan perempuan manis yang saya tidak tahu namanya, makasih yah...)

Sejam berlalu. Setelah Elis dan Olin selesai bergifo ria, munculah sesosok mahluk yang sudah tak asing lagi di mata, hati, pikiran, dan sanubari. Dia adalah Evan. Si Evan ini juga pada tahun lalu tidak datang dalam pengambilan nilai renang. Jadi kami senasib. Sebenarnya ada juga yang senasib dengan saya dan Evan, Yaitu Ikiz. Pada saat itu, Ikiz berhalangan hadir karena sedang ada urusan dengan pak pendeta (ceileehhh). Hingga saat kami harus ngambil nilai, tidak ada anak kelas 3 lagi yang datang. Jadi sudah fix ; Evan, saya, dan Elis yang akan ngambil nilai renang sore ini.

Menurut hasil pengamatan yang dilakukan AX35, diperoleh data sebagai berikut :

EVAN

Kapasitas paru-paru : A

Daya Otot : B

Kemampuan : Dapat berenang dengan semua gaya

EDO

Kapasitas paru-paru : C-

Daya Otot : B

Kemampuan : Tidak dapat berenang dengan semua gaya

ELIS

Kapasitas paru-paru : C

Daya Otot : B-

Kemampuan : 36A

Sesuai hasil pengamatan, saat pengambilan nilai, Evan melaju kencang dengan gaya dada dan gaya bebas. Udah gitu, Evan memilih berenang dengan lintasan memanjang. Saya dan Elis memilih jalur melebar yang jaraknya pendek. Gila! Melihat Evan, saya jadi gugup. Bagaimana tidak, saya tidak bisa berenang. Apalagi banyak adik-adik kelas yang melihat kami.

Orang kedua adalah Elis, karena tidak bisa berenang gaya apapun, Elis menciptakan gaya berenangnya sendiri. Kita sebut saja gaya “kaki dewa”. Itu kolam renang seperti punya dia sendiri, dia berenang sambil mengibas-ngibaskan kaki dan dari kakinya dihasilkan gelombang air yang sangat dahsyat ( Air tampias kemana-mana). Siapapun yang ada di belakangnya saat itu pasti akan menutup mata.

Saya Cuma bisa pasrah, apapun yang akan terjadi, terjadilah. Akibat dari berenang kaki dewa dari Elis, semua yang berada di kolam jadi melihat ke arah saya dan Elis. Yang parahnya, setelah Elis adalah gilirannya saya... aaaaaaaaaaaaaaaaaaa... Sudah pasti saat giliran saya yang akan ngambil nilai renang, semua mata sudah tertuju ke arah kami. Eliiiiissssss taantaaaaa!!! Akhirnya saya mulai berenang. Saya pun meluncur dan mencoba berenang gaya dada. Saya terus berusaha, kaki sudah saya buka-tutup, tangan sudah saya gerak-gerakkan tapi ada sesuatu yang aneh. Saya Cuma diam di tempat, tidak bergerak kemana-mana (belum ada ¼ perjalanan) dan pada akhirnya kaki saya turun menginjak lantai kolam dan saya berdiri lalu melanjutkan dengan jalan hingga sampai ke sisi kolam yang lain. Saya melihat ke arah ibu guru dan beliau sedang tertawa melihat saya. Bukan hanya ibu guru, adik-adik kelas perempuan yang berada di dekat ibu juga tertawa. Aaaaaaahhhhh... sial, hilang sudah harga diri saya sebagai seorang kakak kelas.

Cobaan belum selesai sampai disitu. Saya harus berenang kembali ke sisi awal dengan gaya bebas. Saya sudah berusaha sekuat tenaga. Saya juga sudah mengerahkan apapun yang saya bisa. Mau bagaimana lagi, saya memang tidak bisa berenang dan akhirnya baru ½ lintasan, saya sudah KO. Saya kembali berdiri dan berjalan menahan rasa malu. Meskipun mata saya min dan saya tidak sedang memakai kaca mata pada saat itu, saya bisa melihat dengan jelas wajah ibu guru dan adik-adik kelas yang begitu bahagia, menertawai saya.

Saya benar-benar malu pada saat itu. Suasana hati pada saat itu menjadi kacau. Saya sudah kapok! Saya tidak mau lagi ketiduran sembarangan. Akhirnya setelah menunggu beberapa saat di kolam, saya dan Evan memutuskan untuk pulang bersama. Saat mau pulang, saya tidak sengaja melihat perempuan manis yang saya tak tau namanya itu lagi. Saya melihatnya lumayan lama. Lalu pada akhirnya saya dan Evan pulang. Entah kenapa rasa kacau yang tadi ada, sekarang sudah hilang. Diganti oleh senyuman.
2 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

2 komentar:

::NurMich:: said...

Bikin malu2 z ajh kw...
wkwkwkw

Axedo said...

emangnya kau ada kemaluan?

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungan anda.
Tinggalkanlah komentar anda disini karena komentar anda sangat berguna bagi Blog ini.