x

.

Pages

Monday 9 December 2013

Ulangan vs Tekanan


Satu minggu dua hari ini adalah ulangan semester yang penuh dengan tekanan. Seperti lagunya Chakra Khan ; HARUS TERPISAH. Yah, saya HARUS TERPISAH jauh( Beda ruangan) dengan anak-anak XII IPA 2 yang lain. Saya berada di kelas XI IPS 1. Emang sih ada anak-anak XII IPA 1, ada Golda, ada Syela, ada Isti, ada Vero, ada Jerry, dan ada Delfi. Tapi gimana yah... rasanya beda kalau ulangan tidak dengan teman sekelas. Ditambah lagi karena bukan teman sekelas, rasanya canggung kalau mau minta bantuan mereka. Di hari pertama ulangan tadi, rasanya begitu sepi(Bahkan disaat adik-adik kelas saling menyontek),pokoknya sangat sangat membosankan.

Ini entah yang ngatur posisi tempat duduk dendam sama saya atau bagaimana, saya juga tidak tahu. Tapi Puji Tuhan(eaaa), Ulangan hari pertama sudah selesai, dan cukup sukses membuat saya stres. Sudah ulangannya susah, tidak ada contekkan, tidak ada teman cerita, dan tidak tahu mau minta jawaban sama siapa.

Ulangan kali ini rasanya kurang lengkap. Ini bukan lagi ulangan, lebih pantas dibilang siksaan. Ulangan itu adalah saat dimana para murid belajar cara bekerjasama dan tolong menolong dengan sesamanya yang membutuhkan, sambil dengan penuh harap memohon didatangkannya pengawas yang pengertian. Nah, sedangkan ulangan kali ini? Saya tidak bisa belajar cara bekerjasama dan saling tolong menolong dengan sesama yang membutuhkan. ditambah lagi, mau pengawasnya pengertian atau tidak; SAMA SAJA, Tidak ada pengaruhnya.

Pernah dengar pepatah tentang lidi? Jika hanya ada 1 lidi, maka akan sangat mudah dipatahkan. Tapi kalau banyak, maka akan semakin sulit dipatahkan.

Coba kita terapkan dalam proses ulangan semester kali ini.

Lidi kita ibaratkan sebagai murid.

Dan yang berusaha untuk mematahkan lidi, kita ibaratkan sebagai soal-soal ulangan.

Nah, soal sesulit apapun yang diberikan dalam ulangan, jika murid-murid mampu bekerjasama, bersatu, berdaulat, adil dan makmur maka akan sangat sulit dipatahkan oleh soal-soal ulangan dan kemungkinan besar, murid-murid yang sudah bersatu akan mendapat nilai yang baik.

Sayangnya hal ini tidak berlaku untuk saya, saya hanya sendiri di kelas, saya diasingkan, dibuang, ditelantarkan, jauh dari teman-teman XII IPA 2 yang lain. Dan sudah pasti saya akan sangat mudah dipatahkan oleh soal-soal ulangan.

Saya bisa-bisa gila dengan ulangan semester kali ini yang penuh dengan tekanan, untung saja masih ada yang cantik di dalam kelas. Jadinya kalo stres, bisa curi-curi pandang, dan stres pun hilang.

Ulangan masih ada 7 hari lagi, pokoknya harus tetap semangat. Saya harus belajar dengan giat. Semangat! Semangat! Semangat! Meskipun sendiri seperti sebuah lidi, saya tidak ingin membuat soal-soal ulangan dengan mudahnya mematahkan saya. Saya akan menjadi lidi yang terbuat dari besi. Lha emang ada? Bodo amat, yang penting kuat dan tidak mudah patah.

Saya harus bisa... yeeeeaaahh... harusss!!! Merdekaaa!

Besok adalah hari kedua ulangan. Ulangan Bahasa Indonesia dan Sejarah. Saya sudah belajar sejarah dari fotokopian Rp.6000 yang saya beli tadi dari Chigo( makasih ya Chigo :D ) Semoga saya dan teman-teman yang lain bisa sukses ulangan sejarah, Amin.

Tapi... pas giliran mau belajar Bahasa Indonesia, buku cetak dan LKS hilang, tidak tahu sekarang ada dimana, buku tugas dan buku catatan juga senasib. Kenapa harus disaat seperti ini buku-buku Bahasa Indonesia saya dengan kompaknya menghilang... Sapa yang ambil sa buku-buku ni kah? Adooooooohhhhhhhhhhh...